Senin, 28 September 2009

Kesaksian: Kendaraan Pribadi

Pernahkah anda memiliki kendaraan pribadi yang anda sayangi? Saya bersyukur ketika Tuhan mempercayakan saya sebuah motor yang sejak dari SMA saya rindukan, saya sangat menyayangi motor ini. Saya rajin merawatnya, baik body maupun mesinnya. Hingga pada suatu kali tiba-tiba mesin motor saya ini agak sedikit bermasalah, rantai kampratnya (yang menggerakkan mesin) tidak beres, kata temen yang bekerja dibengkel memang untuk tipe mesin motor  tegak rantai kamprat ini sering bermasalah. Saya sedih karena keadaan ini, berbagai cara saya lakukan untuk bisa mengembalikan mesin motor saya sempurna kembali, tidak sedikit uang saya relakan, beberapa bengkel sudah saya masuki, bahkan bengkel resmi pabrikan motor saya pun juga saya datangi tapi entah mengapa hal yang jelas sudah tahu bagian yang bermasalah dimana, dan mungkin bagi beberapa orang hal ini nampak sepele, tapi tetap saja motor saya tidak kunjung 'sembuh'. Saya sempat frustasi, sedih, kecewa karena kondisi motor saya ini. Meskipun masih bisa berfungsi dengan baik,  masih bisa mengantar saya melakukan aktifitas sehari-hari saya meskipun selalu ada suara kasar yang keluar dari mesin dan itu mengganggu saya.

Berhari-hari saya selalu berdoa untuk masalah motor saya ini pada Tuhan, saya selalu mengeluhkan kondisi motor yang tak kunjung baik. Hingga suatu malam Tuhan membukakan suatu kebenaran baru yang sangat berharga buat saya.

Melalui kejadian itu Tuhan hendak menyatakan pada saya bahwa seperti saya menyayangi motor itu begitulah Tuhan menyanyangi saya (dan bahkan lebih lagi). Tuhan sangat mengasihiku, Dia berusaha merawatku dengan sungguh-sungguh, menjagaku dengan baik... tetapi ternyata, seperti motor saya yang bermasalah, bagitu juga dengan saya. Ada suatu persoalan dalam hidupku yang tidak beres, sama seperti motor saya yang masih bisa jalan dengan baik, bagitu juga dengan ku, saya juga masih bisa 'berjalan' dengan baik, persekutuan pribadiku dengan Tuhan juga masih baik-baik saja, hubungan ku dengan rekan-rekan juga tidak mengalami masalah... namun, sama seperti saya yang terganggu dengan suara brisik yang disebabkan oleh mesin yang bermasalah itu yang membuat motor saya kurang sempurna bagiku, demikian juga Tuhan yang merasa terganggu dengan 'masalah dosa' dalam hidupku, sekecil apapun itu, sesepele apapun itu! Motor saya memang masih bisa saya kendarai, masih bisa saya pakai untuk aktifitas sehari-hari, dan saya masih sangat menyayanginya, tetapi saya tetap saja merasa motor saya tidak sempurna. Begitu juga Tuhan, Tuhan tetap sangat menyayangi saya, Dia masih bisa 'memakai' saya, tetapi selama masih ada 'dosa' tetap saja bagi Tuhan saya kurang sempurna.

Seperti saya mengharapkan kesempurnaan motor saya, begitu juga Tuhan ingin agar saya juga bisa sempurna bagi Nya!

Dosa membuat kita tidak sempurna dihadapan Allah, terang tidak akan bisa bersatu dengan gelap, satu-satunya cara kita sempurna dihadapan Tuhan adalah dengan meninggalkan dosa-dosa kita, sekecil apapun itu, sesepele apapun... jangan biarkan dosa-dosa itu mengganggu Tuhan untuk 'memakai' kita mejadi 'alat' Nya! jadi sekarang, marilah kita tinggalkan dosa-dosa itu dan jadilah sempurna bagi Tuhan

Label:

Sabtu, 26 September 2009

Kata bijak hari ini

"Live in me. Make your home in me just as I do in you.... if you make yourselves at home with me and my words are at home in you, you can be sure that whatever you ask will be listened to and acted upon."
(Yoh 15:4a,17  The Message Version)

Kata bijak kali ini diambil dari Kitab Yohanes 15:14a,17. Saya sangat terkesan ketika merenungkan Firman Tuhan ini. Dari ayat tersebut, Kristus mengundang kita untuk hidup di dalam Tuhan, Dia mengajak kita untuk bisa (home) nyaman di dalam Dia, sama seperti Dia nyaman dengan kita. Setahu saya dalam bahasa inggris ada dua kata untuk mengartikan 'rumah', home dan house. Kata house mengacu pada bangunan fisiknya, sedangkan home lebih menekankan pada suasana dalam rumah itu sendiri, jadi kata home yang dipakai dalam The message Version tersebut bisa diartikan sebagai rasa nyaman, aman, betah, kerasan di dalam Tuhan....

Kenapa kita harus bisa merasa nyaman di dalam Tuhan? di ayat yang ke-17 Tuhan menyatakan janji-Nya; jika hidup nyaman di dalam Tuhan dan Firman-Nya juga hidup nyaman di dalam kita, maka kita boleh yakin bahwa apapun yang kita minta, Tuhan akan mendengarkannya dan akan segera melakukannya.

Bagaimana kita bisa nyaman di dalam Tuhan? kita akan nyaman dengan Tuhan jika kita mengenal Dia dengan baik. Kita bisa merasa nyaman dengan keluarga kita, sahabat, kekasih, atau teman-teman kita karena kita betul-betul mengenal mereka dengan baik dan dalam, kenapa kita bisa mengenal mereka demikian? kerena kita sering berinteraksi dengan mereka, sering berkomunikasi dengan mereka, sering bertemu dengan mereka.... Demikian juga dengan kita dan Tuhan, jika kita mengenal Tuhan dengan baik dan dalam, maka kita akan merasa nyaman dengan Dia. Bagaimana kita bisa mengenal Dia? satu-satunya cara untuk bisa mengenal Tuhan adalah dengan bergaul erat dengan Firman-Nya, jika kita sering berikteraksi dengan Tuhan melalui FirmanNya, berkomunikasi dan bertemu dalam doa dan persekutuan yang intim dengan Tuhan maka kita akan mengenal Dia dengan baik, sehingga kita akan merasa nyaman dengan Tuhan.

Sudahkah Kristus merasa nyaman dengan anda? Tuhan sangat mengasihi kita, Dia ingin selalu ada bersama-sama dengan kita, terlibat dalam setiap kehidupan kita.... tetapi karena dosa-dosa kitalah yang membuat kita jauh dari Tuhan. Tuhan adalah Allah yang kudus, jika kita tetap berbuat dosa maka Tuhan akan menjadi merasa tidak nyaman dengan kita.

Jadi jika kita ingin benar-benar merasa nyaman di dalam Tuhan dan Tuhan nyaman dengan kita, maka selain kita harus terus tekun dalam FirmanNya dan doa serta persekutuan pribadi yang intim dengan Tuhan, kita juga harus bisa menjaga kekudusan hidup kita di dalam Tuhan.

Jika anda sudah bisa melakukan semua itu maka; "you can be sure that whatever you ask will be listened to and acted upon."

Label:

Selasa, 22 September 2009

Ilustrasi hidup: Jembatan Gantung


Apa yang anda pikirkan ketika melihat sebuah jembatan gantung? suatu jembatan yang disusun dari balok-balok kayu, diikat dengan tali, dan dibuatkan pegangan juga dari tali sejajar dengan jembatan tersebut. Beranikah anda melangkahkan kaki melawati jembatan tersebut? jika seandainya jembatan gantung tersebut merupakan satu-satunya jalan untuk menyeberangi sungai atau jurang yang terjal, dan anda HARUS bisa sampai ke seberang apa yang akan anda lakukan untuk bisa melaluinya?

Jika kita berani berjalan pada jembatan tersebut tanpa berpegangan pada tali yang disediakan maka bisa dipastikan kita akan terjungkal, atau jika kita berjalan menyebrangi jembatan tersebut dengan berpegang kencang pada tali yang ada  tetapi tidak memperhatikan setiap langkah kaki kita, apa yang akan terjadi? pasti juga akan terperosok kebawah. Jadi bagaimana kita seharusnya melangkah agar bisa berhasil menyeberang dengan selamat?

Jika kita ingin berhasil menyeberang dengan selamat melalui jembatan gantung tersebut maka yang harus kita lakukan adalah terus berpegangan pada tali pegangan yang ada dengan kuat, terus berjalan dengan  konsentrasi memperhatikan setiap langkah yang akan kita ambil dan berhati-hati dengan terus menjaga keseimbangan, terus berjalan pada track jembatan tersebut, tidak menyimpang. Semakin kita berjalan ketengah-tengah jembatan tersebut maka goyangan dari jembatan tersebut akan semakin terasa, kita harus tetap konsentrasi, percaya bahwa jembatan gantung tersebut cukup kokoh untuk kita lewati, dengan bagitu perasaan kita akan tetap tenang dan melalui jembatan tersebut dengan baik.

Pelajaran hidup apa yang bisa kita dapatkan dari 'jembatan gantung' tadi?

Coba anda renungkan, tempat kita ada sekarang adalah di dunia yang penuh dengan cela, kemunafikan, kejahatan, dan dosa-dosa yang lain.... dan di seberang sana ada Kerajaan Tuhan yang penuh dengan suka cita, damai sejahtera, kebaikan, kebahagiaan.... dan satu-satunya jalan untuk bisa mencapai kesana hanyalah melalui Yesus, yang oleh karena kasih telah rela menjadi jembatan bagi kita...

Ada banyak orang mencari jembatan itu dengan berbagai cara tetapi tak kunjung menemukan, ada banyak orang juga yang sudah menemukan jembatan tersebut tetapi tidak mempunyai keberanian untuk melangkahkan kakinya melalui jembatan tersebut... ada banyak orang lagi yang berani mulai melangkahkan kakinya untuk melalui jembatan itu, tetapi baru satu-dua langkah dia terjungkal karena tidak berpegangan pada tali yang ada, ada juga yang sudah berpegangan tetapi tidak memperhatikan langkah-langkahnya hingga terperosok kebawah, ada lagi yang sudah berjalan dengan baik sampai ketengah tetapi ketika jembatan itu mulai bergoyang diapun mulai meragukan jembatan tersebut kokoh akhirnya kembali lagi atau bahkan terjatuh.....

Ya, untuk bisa mencapai Kerajaan Allah HANYA melalui Yesuslah 'jembatan'nya. Seperti yang sudah diceritakan diatas, bagaimana supaya kita bisa berhasil menyeberang melalui satu-satunya jembatan tersebut adalah berjalan dengan terus berpegang pada 'tali' yang sudah disediakan yang memang berfungsi sebagai penolong kita. Apa yang menjadi 'tali' dalam 'jembatan' Yesus? tidak lain adalah FIRMAN Tuhan di dalam Alkitab. Jika kita tetap terus berpegang teguh pada Firman-Nya maka kita akan tetap kokoh melangkah, berhati-hatilah dalam setiap langkah yang kita tempuh, tetaplah berjaga-jaga dan berdoa selalu.

Disaat kita melewati 'jembatan' gantung ini, pasti terkadang akan mengalami gonyangan-goyangan yang kadang kecil, kadang juga terjadi goyangan yang cukup kencang, jangan takut! 'jembatan' yang kita lalui ini sangat kuat, ya, Kristus tidak akan terputus, Dia Allah yang kokoh, Tuhan yang kuat! tetaplah percaya pada-Nya... teruslah melangkah dengan terus berpegang pada Firman-Nya. Teruslah berjalan pada jalan Tuhan ini, jangan menyimpang kekanan atau kekiri, arahkanlah pandanganmu pada-Nya selalu.

Disaat kita melintasi 'jembatan' ini pun Mata Tuhan tidak akan pernah terpejam, Dia selalu mengawasi kita, jika kita 'terpeleset' maka dengan segera tangan-Nya akan menggapai kita, tidak dibiarkan-Nya kita terjerumus sampai ke dasar jurang tersebut,  ulurkanlah tangan kita pada-Nya maka dengan sigap Dia akan menarik kita kembali. Bahkan disaat kaki kita terasa sangat lemah untuk melangkah lagi, atau badan kita sudah merasa sangat lemah maka Diapun juga tidak sungkan untuk menggendong kita, sampai kita kuat kembali, Dia akan selalu meneguhkan kita, membuat kita terus merasa kokoh, memberikan semangat pada kita untuk tetap berani dan bisa menyeberang kedalam damai sejahtera Allah yang kekal....


"Jangan pernah takut untuk melangkahkan kakimu, tetaplah berpegang erat pada Firman-Nya, jangan pernah menyimpang dari jalan-Nya, Tuhan selalu mengawasimu, tak akan pernah dibiarkan-Nya kamu sendiri, Dia yang akan menolongmu!"

Label:

Minggu, 20 September 2009

Kata bijak hari ini

"Jangan pernah berharap bisa merubah orang lain, sebelum anda sendiri berubah"


Sering kali  hanya menuntut istri, suami, anak, kekasih, sahabat, teman, pimpinan atau orang lain  untuk bisa mengerti kita, kita ingin supaya mereka selalu bisa perhatian terhadap kita, menyayangi kita, memberikan yang terbaik bagi kita, mencintai kita, menolong kita, ...... kita, ....... kita dan banyak lagi... TETAPI cobalah pikirkan sejenak, apa yang sudah kita lakukan bagi mereka? sudahkah kita mengasihi mereka? sudahkan kita mengerti mereka? perhatian, menyayangi, memberikan yang terbaik, mencintai, dan mau menolong mereka?

"Janganlah egois.. apa yang ingin orang lain perlakukan bagi anda, lakukanlah yang demikian bagi mereka.. kasihilah orang lain seperti anda mengasihi anda sendiri"

Label:

Waktu Yang Tepat


Perikop ini menceritakan tentang bagaimana Yesus melakukan mujizat membangkitkan Lazarus, saudara dari Martha dan Maria yang Yesus kasihi, Maria ini yang membasuh kaki Yesus dengan minyak mur dan menyeka dengan rambutnya.

Dalam ayat tersebut dikisahkan bahwa Lazarus mengalami sakit keras, dan kemudian Maria dan Martha memita tolong pada Yesus berharap untuk datang menyembuhkan Lazarus. Tetapi pada waktu itu Yesus SENGAJA tidak segera datang ke Bethania untuk menyembuhkan Lazarus. Ia sengaja menunggu dua hari berselang, Dia tahu betul bahwa apa yang dialami Lazarus pada waktunya akan membawa kemuliaan bagi Tuhan.

Setelah Yesus tahu bahwa Lazarus sudah meninggal, dan dua hari sudah berlalu, maka Dia beserta murid-muridNya segera kembali ke Bethania. Ketika Martha mendengar Yesus datang, maka dia pun segera menemui-Nya, begitu juga Maria, mereka merasa bahwa Yesus sudah terlambat, dengan penyesalan mereka berkata pada Yesus, "sekiranya Tuhan ada disini, pasti saudaraku tidak akan mati" melalui pernyataan ini menunjukkan bahwa mereka percaya pada Yesus, tetapi menurut mereka Yesus terlambat menolong mereka. Sekalipun demikian mereka tetap percaya bahwa Yesus sanggup melakukan perkara-perkara yang ajaib. Yesus menegaskan pada mereka bahwa, "Saudaramu akan bangkit" Dia juga mengatakan pada mereka untuk tetap percaya kepada-Nya, Yesus berkata pada mereka, "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" dan tidak lama berselang Yesus berdoa dan akhirnya Lazarus pun dibangkitkan dari kematian.


Kesaksian yang sangat menarik.. kira-kira pelajaran apa yang bisa kita dapatkan dari kisah pada perikop diatas? satu hal yang sangat berkesan bagi saya, Tuhan tahu kapan waktu yang tepat, Dia tidak pernah terlambat menolong kita.

Tuhan tahu betul bahwa Maria dan Martha sedang dalam kedukaan, kesedihan, kemalangan, penderitaan, pergumulan, dan Tuhan sangat mengasihi mereka.. Sama seperti pada kita, disaat kita mengalami pergumulan, persoalan, masalah, kesedihan, penderitaan, apapun itu.. Tuhan tahu betul kita sedang mengalami itu, Dia mengerti betul apa yang kita alami, Tuhan sangat mengasihi kita...


Disaat dalam pergumulan itu, sama seperti Maria dan Martha, kita akan segera berseru pada Tuhan, berharap Dia akan segera datang dengan kuasanya menolong kita dari setiap pergumulan yang melilit kita itu.. Tetapi kadang-kadang kita merasa bahwa Tuhan tidak kunjung datang menolong kita, bahkan pada waktu yang sudah genting sekalipun Tuhan sepertinya belum datang juga.. dalam perikop diatas dikisahkan bahkan sampai Lazarus meninggal pun Yesus belum datang, disaat-saat yang paling berat, disaat yang paling menyakitkan.. hingga pada akhirnya kita kadang merasa bahwa Tuhan sudah terlamabat menolong kita...


Tetapi melakui kesaksian pada perikop diatas dijelaskan bahwa Tuhan mengerti betul apa yang dilakukan-Nya, Dia Tuhan, Dia Allah.... Satu-satunya alasan kenapa Tuhan tidak SEGERA datang adalah supaya melalui pergumulan yang kita alami itu NAMA TUHAN DIMULIAKAN. Tuhan tidak pernah terlambat, sekalipun sering kali kita merasa Tuhan terlambat menolong kita, sama seperti Maria dan Martha yang menyayangkan kedatangan Yesus tidak tepat, karena Lazarus sudah meniggal. Tetapi justru dengan meninggalnya Lazarus tersebut nama Tuhan akan dimuliakan, Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian, dengan begitu Yesus dapat menyatakan dirinya pada orang banyak bahwa, 25"..Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, 26dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya..."

Jadi apa yang harus saya lakukan sekarang? mulai hari ini, dalam setiap pergumulan, persoalan, masalah, tekanan hidup, kesedihan, atau apapun itu... saya harus tetap percaya pada Tuhan, berseru pada-Nya, berserah pada Tuhan, sekalipun kadang-kadang sepertinya Tuhan terlambat datang, tapi aku akan tetap percaya bahwa melalui semua pergumulan dan permasalahan yang saya hadapi itu NAMA TUHAN AKAN DIMULIAKAN. Tuhan TIDAK PERNAH TERLAMBAT MENOLONGKU, Dia sanggung melakukan perkara-perkara yang ajaib, mujizat-mujizat yang luar bisa, DIA SANGGUP MENOLONGKU.


Semonga anda semua diberkati, Amin

Label:

Rabu, 16 September 2009

Filosofi hidup: Tukang Parkir

Pernahkah anda memperhatikan tukang parkir? sering kali kita hanya sepintas lalu memandang mereka, bayar parkir langsung jalan... Jika anda memperhatikan dengan baik, ada satu pelajaran berharga dari apa yang dilakukan tukang parkir itu;

Saat dia memulai pekerjaan dipagi hari, satu persatu kendaraan datang dipercayakan padanya, dalam waktu yang tidak lama dia dipercayakan begitu banyak kendaraan ada yang jelek, ada yang biasa saja, dan bahkan ada yang sangat bagus, keluaran terbaru. Tapi coba anda perhatikan, apakah dia menjadi sombong dengan berbagai macam kendaraan yang dipercayakan padanya? tidak bukan? ya, dia tidak menjadi sombong, kenapa? karena dia tahu betul bahwa apa yang dipercayakan padanya saat itu hanyalah titipan belaka.. trus apa yang dia lakukan? dia akan menjaga semua yang dipercayakannya itu dengan baik, tidak peduli yang jelek atau yang bagus, dia mengatur semua kendaraan-kendaraan itu, menatanya rapi agar ketika pemiliknya datang dia bisa memakainya dengan mudah, mengeluarkan dari tempat parkir itu dengan baik. Dan kalau anda perhatikan lagi, ketika kendaraan itu satu persatu diambil dari padanya semua oleh pemiliknya apakah dia sedih? apakah dia mengeluh? tidak bukan? ya, karena dia menyadari bahwa memang semua kendaraan itu bukanlah miliknya, semua hanya dipercayakan, dititipkan padanya. Ketika dia bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik maka sang pemilik kendaraan akan memberikan upah padanya, itulah yang menjadi bagiannya.

Apa yang bisa kita pelajari dari kisah tukang parkir diatas? coba ilustrasikan bahwa anda yang menjadi tukang parkir itu, sang pemilik kendaraan adalah Tuhan sedangkan kendaraan itu sendiri adalah segala yang Tuhan percayakan pada kita, bisa harta benda, talenta/bakat/kemampuan, pekerjaan, keluarga...dll. Apakakah ketika Tuhan mempercayakan 'kendaraan' pada kita, lantas kita menjadi sombong? merasa bahwa itu semua milik kita? hak kita? apakah kita akan membeda-bedakan jika Tuhan menitipkan 'kendaraan' yang baik dengan 'kendaraan' yang buruk? sudahkah anda menjalankan tanggung jawab anda dengan menjaga 'kendaraan-kendaraan' itu dengan baik? trus bagaimana jika Tuhan, yang empunya 'kendaraan-kendaraan' itu mengambilnya dari anda? apakah anda sedih? apakah anda memberontak?

==Sadarlah, semua yang Tuhan percayakan pada kita hanyalah titipan belaka, jagalah itu dengan baik, jangan jadi sombong karenanya, dan ketika Tuhan, Sang empunya mengambil semua itu dari kita, bersyukurlah, jangan jadi sedih atau putus asa, itu memang hak-Nya sepenuhnya, dan jika anda bisa menjalankan tanggung jawab anda dengan baik, maka Tuhan akan memberikan upah yang pantas bagi kita==
"Belajarlah dari hidup Nabi Ayub, ketika Tuhan memberikan segala sesuatu padanya dia tidak menjadi tinggi hati,dan ketika Tuhan mengambil semua yang dia percayakan padanya, dia juga tidak meninggalkan Tuhan, dan pada akhirya Tuhan memberikan upah yang pantas baginya"

Label:

Kata bijak hari ini

"Tidak ada satupun kata kasar yang akan mengubah hidup seseorang,
hanya dengan kasih yang lembut anda mampu meluluhkan hati orang lain"
Ketika kita kecewa dengan seseorang, atau marah dengan orang lain sering kali yang pertama kita lakukan adalah berkata-kata kasar pada orang itu, yang pada akhirnya malah menambah kebencian orang tersebut pada kita. Mulai sekarang cobalah untuk bersabar, jika menegur, tegurlah orang lain dengan kasih dan dengan sopan, jika hendak menasihati berilah nasihat dengan kasih dan lemah lembut, terus bagaimana kalau dia tetap saja tidak mau berubah atau bertobat? ya teruslah memberikan nasihat dan teguran dengan kasih yang lemah lembut dan sopan sambil terus mendoakan dia.. "semakin anda berteriak dengan keras maka dia akan semakin tidak mendengar, tetapi ketika Roh Kudus berbicara dengan lembut padanya melalui anda, yakinlah Tuhan sanggup hidup seseorang yang dikasihiNya"

Label:

Selasa, 15 September 2009

Hal Kekuatiran

Matius 6:25
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?"
--Versi Terjemahan Baru--

Dalam ayat ini, untuk kesekian kalinya Tuhan berbicara tentang kekuatiran.Kali ini Tuhan kembali menegaskan pada kita untuk tidak perlu merasa kuatir tentang setiap kebutuhan-kebutuhan sehari-hari kita. Tentang apa yang akan kita makan, minum, atau tentang pakaian yang apa yang akan kita pakai? karena hidup yang kita jalani sekarang ini bukan hanya sekedar hidup yang tanpa tujuan, yang cuma makan, minum, menghabiskan waktu, lewat begitu saja tanpa arti. Hidup kita dalam Tuhan sangat berharga, ada tujuan mulia yang sangat luar biasa yang Tuhan persiapkan.

Jika kita baca ayat tersebut dalam The Message version sangat menolong kita untuk mengerti apa yang hendak Tuhan nyatakan melalui Matius ini;

Matius 6:25
"If you decide for God, living a life of God-worship, it follows that you don't fuss about what's on the table at mealtimes or whether the clothes in your closet are in fashion. There is far more to your life than the food you put in your stomach, more to your outer appearance than the clothes you hang on your body"

dalam ayat tersebut dikatakan (terjemahan bebas) "jika kita sudah memutuskan untuk Tuhan bahwa kita menjalani kehidupan yang menyembah Allah, maka kita tidak boleh lagi rewel/ribut tentang apa yang tersedia di meja saat kita hendak makan atau apakah pakaian yang kita miliki sudah sesuai mode atau belum. Ada sesuatu yang sangat jauh lebih dalam hidup kita dibanding dengan makanan yang masuk dalam perut kita, lebih dari sekedar penampilan luar yang kita kenakan."

bahkan dalam Matius 6:27 digambarkan bahwa dengan kita merasa kuatir itu tidak akan menyelesaikan semua persoalan yang kita hadapi, lebih jelas lagi dalam The Message Bible version dikatakan "Has anyone by fussing in front of the mirror ever gotten taller by so much as an inch?" --apakah ada orang yang dengan mengomel di depan cermin maka tingginya akan bertambah beberapa inci?--
melalui ayat yang ke-27 ini Tuhan hendak berbicara bahwa tidak ada gunanya kita kuatir atau mengeluh.

Lantas apa yang harus kita lakukan supaya kita tidak kuatir, tidak mengeluh tentang setiap kebutuhan-kebutuhan kita? Dalam Matius 6:33 Tuhan menyatakan janji-Nya; "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" ya, carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu, tidak perlu lagi kita mengeluh tentang kebutuhan-kebutuhan hidup kita, tidak perlu lagi kita kuatir tentang hidup kita, fokus hidup kita hanyalah mencari kerajaan Allah dan kebenarannya, selebihnya Tuhan yang akan mengatur, Dia akan menyediakan bagi kita setiap apa yang akan kita butuhkan, dan bukan sekedar menyediakan saja tetapi juga akan menambahkannya bagi kita.


"Tetaplah melangkahkan hidup anda dalam realitas Tuhan, inisiatif Allah, dan dalam ketentuan-Nya, janganlah kuatir, setiap kebutuhan sehari-hari anda pasti akan Tuhan penuhi"

Label:

Senin, 14 September 2009

Jangan takut...

Sering kali sebagai manusia kita mengalami ketakutan dalam banyak hal. Persoalan-persoalan yang kita alami, baik tentang kebutuhan hidup, karier, keluarga, hubungan sosial dan berbagai hal lain membuat kita merasa kuatir, takut, cepat emosi, merasa sendirian di dunia ini. Kerap kali persoalan-persoalan tersebut membuat kita sedih, terpuruk dalam kesendirian dan mengasihani diri sendiri yang pada akhirnya akan menbawa dalam kekecewan dan keputusasaan.

Apa yang Tuhan katakan bagi kita tentang segala persoalan-persoalan yang harus kita hadapi? Yesaya 41:10,13 merupakan jawaban Tuhan atas segala ketakutan dalam permasalahan yang dihadapi bagi setiap orang yang percaya dalam Kristus

Yesaya 41:10,13
"Don't panic. I'm with you. There's no need to fear for I'm your God. I'll give you strength. I'll help you. I'll hold you steady, keep a firm grip on you"
"That's right. Because I, your GOD, have a firm grip on you and I'm not letting go. I'm telling you, 'Don't panic. I'm right here to help you."
The Message Version

Tuhan berkata bagi kita "janganlah panik!", sering kali ketika menghadapi persoalan-persoalan reaksi pertama yang kita lakukan menjadi 'panik', kepanikan inilah yang membuat kita menjadi tidak tenang, mengambil keputusan tergesa-gesa, tanpa pikir panjang, semau kita, asal-asalan, yang acap kali bukan menyelesikan persoalan tetapi malah membuat permasalahan baru!

Tuhan tidak hanya berkata "jangan panik" tapi Dia juga menjelaskan alasan kenapa kita tidak boleh panik, Tuhan tegaskan pada kita untuk tidak panik karena Dia ada bersama-sama dengan kita "I'm with you" karena penyertaan Tuhan inilah kita tidak perlu takut!

Tidak hanya sekedar menyertai belaka, tetapi Tuhan berjanji bahwa Ia akan memberikan kekuatan pada kita untuk menghadapi segala pergumulan itu, dan bahkan bukan hanya kekuatan saja yang Dia berikan, Tuhan sendiri juga akan memberikan pertolongan pada kita, Dia akan selalu memegang kita terus menerus dengan mantap dan akan menggenggam kita dengan kuat!

Bahkan dalam ayat ke-13 Tuhan sekali lagi menegaskan, "Ya, jangan panik --jangan takut, jangan kuatir-- Aku Tuhan, Allahmu, hadir disini untuk menolongmu!"

Wow... fakta yang sangat luar biasa.... jadi, setelah semua ini, masih adakah alasan bagi kita orang yang percaya kepada Kristus untuk merasa takut????

Semoga anda diberkati, salam dalam damai Kristus

Label:

Jumat, 11 September 2009

Pimpinan VS Anak Buah

   Pelajaran berharga hari ini adalah tentang hubungan BOS dengan ANAK BUAH. Satu hal yang harus disadari bahwa baik bos maupun anak buah itu bagaimanapun juga manusia biasa yang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sebagai anak buah kita harus bisa menghargai bos kita, jika kita tahu kelemahan pimpinan kita sudah selayaknya kita membackup dan mengingatkan dengan sopan, bukan malah menggosipkannya (ini yang sering terjadi). Sebagai atasan sudah selayaknya kita tidak hanya memperhatikan kesejahteraan kita sendiri, tanggalkan segala gengsi dan kesombongan yang ada, kepemimpinan yang dihargai dan dihormati karyawan (bukan dengan terpaksa) pasti akan sangat nyaman. Inti dari hampir semua persoalan ketidak-harmonisan antara bos dengan anak buah selama ini adalah kurangnya komunikasi.

"Perlu kebesaran jiwa untuk bisa mengatur orang,
Perlu kebesaran hati untuk mau diatur oleh orang lain"

Label: