Kesaksian: Kendaraan Pribadi
Pernahkah anda memiliki kendaraan pribadi yang anda sayangi? Saya bersyukur ketika Tuhan mempercayakan saya sebuah motor yang sejak dari SMA saya rindukan, saya sangat menyayangi motor ini. Saya rajin merawatnya, baik body maupun mesinnya. Hingga pada suatu kali tiba-tiba mesin motor saya ini agak sedikit bermasalah, rantai kampratnya (yang menggerakkan mesin) tidak beres, kata temen yang bekerja dibengkel memang untuk tipe mesin motor tegak rantai kamprat ini sering bermasalah. Saya sedih karena keadaan ini, berbagai cara saya lakukan untuk bisa mengembalikan mesin motor saya sempurna kembali, tidak sedikit uang saya relakan, beberapa bengkel sudah saya masuki, bahkan bengkel resmi pabrikan motor saya pun juga saya datangi tapi entah mengapa hal yang jelas sudah tahu bagian yang bermasalah dimana, dan mungkin bagi beberapa orang hal ini nampak sepele, tapi tetap saja motor saya tidak kunjung 'sembuh'. Saya sempat frustasi, sedih, kecewa karena kondisi motor saya ini. Meskipun masih bisa berfungsi dengan baik, masih bisa mengantar saya melakukan aktifitas sehari-hari saya meskipun selalu ada suara kasar yang keluar dari mesin dan itu mengganggu saya.
Berhari-hari saya selalu berdoa untuk masalah motor saya ini pada Tuhan, saya selalu mengeluhkan kondisi motor yang tak kunjung baik. Hingga suatu malam Tuhan membukakan suatu kebenaran baru yang sangat berharga buat saya.
Melalui kejadian itu Tuhan hendak menyatakan pada saya bahwa seperti saya menyayangi motor itu begitulah Tuhan menyanyangi saya (dan bahkan lebih lagi). Tuhan sangat mengasihiku, Dia berusaha merawatku dengan sungguh-sungguh, menjagaku dengan baik... tetapi ternyata, seperti motor saya yang bermasalah, bagitu juga dengan saya. Ada suatu persoalan dalam hidupku yang tidak beres, sama seperti motor saya yang masih bisa jalan dengan baik, bagitu juga dengan ku, saya juga masih bisa 'berjalan' dengan baik, persekutuan pribadiku dengan Tuhan juga masih baik-baik saja, hubungan ku dengan rekan-rekan juga tidak mengalami masalah... namun, sama seperti saya yang terganggu dengan suara brisik yang disebabkan oleh mesin yang bermasalah itu yang membuat motor saya kurang sempurna bagiku, demikian juga Tuhan yang merasa terganggu dengan 'masalah dosa' dalam hidupku, sekecil apapun itu, sesepele apapun itu! Motor saya memang masih bisa saya kendarai, masih bisa saya pakai untuk aktifitas sehari-hari, dan saya masih sangat menyayanginya, tetapi saya tetap saja merasa motor saya tidak sempurna. Begitu juga Tuhan, Tuhan tetap sangat menyayangi saya, Dia masih bisa 'memakai' saya, tetapi selama masih ada 'dosa' tetap saja bagi Tuhan saya kurang sempurna.
Seperti saya mengharapkan kesempurnaan motor saya, begitu juga Tuhan ingin agar saya juga bisa sempurna bagi Nya!
Dosa membuat kita tidak sempurna dihadapan Allah, terang tidak akan bisa bersatu dengan gelap, satu-satunya cara kita sempurna dihadapan Tuhan adalah dengan meninggalkan dosa-dosa kita, sekecil apapun itu, sesepele apapun... jangan biarkan dosa-dosa itu mengganggu Tuhan untuk 'memakai' kita mejadi 'alat' Nya! jadi sekarang, marilah kita tinggalkan dosa-dosa itu dan jadilah sempurna bagi Tuhan
Label: Kesaksian
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda