Rabu, 16 September 2009

Filosofi hidup: Tukang Parkir

Pernahkah anda memperhatikan tukang parkir? sering kali kita hanya sepintas lalu memandang mereka, bayar parkir langsung jalan... Jika anda memperhatikan dengan baik, ada satu pelajaran berharga dari apa yang dilakukan tukang parkir itu;

Saat dia memulai pekerjaan dipagi hari, satu persatu kendaraan datang dipercayakan padanya, dalam waktu yang tidak lama dia dipercayakan begitu banyak kendaraan ada yang jelek, ada yang biasa saja, dan bahkan ada yang sangat bagus, keluaran terbaru. Tapi coba anda perhatikan, apakah dia menjadi sombong dengan berbagai macam kendaraan yang dipercayakan padanya? tidak bukan? ya, dia tidak menjadi sombong, kenapa? karena dia tahu betul bahwa apa yang dipercayakan padanya saat itu hanyalah titipan belaka.. trus apa yang dia lakukan? dia akan menjaga semua yang dipercayakannya itu dengan baik, tidak peduli yang jelek atau yang bagus, dia mengatur semua kendaraan-kendaraan itu, menatanya rapi agar ketika pemiliknya datang dia bisa memakainya dengan mudah, mengeluarkan dari tempat parkir itu dengan baik. Dan kalau anda perhatikan lagi, ketika kendaraan itu satu persatu diambil dari padanya semua oleh pemiliknya apakah dia sedih? apakah dia mengeluh? tidak bukan? ya, karena dia menyadari bahwa memang semua kendaraan itu bukanlah miliknya, semua hanya dipercayakan, dititipkan padanya. Ketika dia bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik maka sang pemilik kendaraan akan memberikan upah padanya, itulah yang menjadi bagiannya.

Apa yang bisa kita pelajari dari kisah tukang parkir diatas? coba ilustrasikan bahwa anda yang menjadi tukang parkir itu, sang pemilik kendaraan adalah Tuhan sedangkan kendaraan itu sendiri adalah segala yang Tuhan percayakan pada kita, bisa harta benda, talenta/bakat/kemampuan, pekerjaan, keluarga...dll. Apakakah ketika Tuhan mempercayakan 'kendaraan' pada kita, lantas kita menjadi sombong? merasa bahwa itu semua milik kita? hak kita? apakah kita akan membeda-bedakan jika Tuhan menitipkan 'kendaraan' yang baik dengan 'kendaraan' yang buruk? sudahkah anda menjalankan tanggung jawab anda dengan menjaga 'kendaraan-kendaraan' itu dengan baik? trus bagaimana jika Tuhan, yang empunya 'kendaraan-kendaraan' itu mengambilnya dari anda? apakah anda sedih? apakah anda memberontak?

==Sadarlah, semua yang Tuhan percayakan pada kita hanyalah titipan belaka, jagalah itu dengan baik, jangan jadi sombong karenanya, dan ketika Tuhan, Sang empunya mengambil semua itu dari kita, bersyukurlah, jangan jadi sedih atau putus asa, itu memang hak-Nya sepenuhnya, dan jika anda bisa menjalankan tanggung jawab anda dengan baik, maka Tuhan akan memberikan upah yang pantas bagi kita==
"Belajarlah dari hidup Nabi Ayub, ketika Tuhan memberikan segala sesuatu padanya dia tidak menjadi tinggi hati,dan ketika Tuhan mengambil semua yang dia percayakan padanya, dia juga tidak meninggalkan Tuhan, dan pada akhirya Tuhan memberikan upah yang pantas baginya"

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda